Sebagai sebuah brand lokal, Advan selalu memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia. Berbagai perangkat yang dirilis juga sering dilirik untuk dijadikan gawai andalan, terutama bagi para pemilik dompet tipis. Salah satu yang cukup menarik perhatian adalah Advan Nasa Pro.
Ponsel kelas entry level ini hadir dengan spesifikasi yang cukup baik untuk kebutuhan standar. Layarnya tergolong luas dengan resolusi yang juga sudah HD+. Kamera yang dipasang pun sudah 13MP yang tergolong besar untuk sebuah ponsel di bawah Rp1 juta.
Perangkat juga sudah dibekali dengan fitur keamanan biometrik face unlock untuk menjaga keamanan data. Hanya saja, RAM dan ruang penyimpanan internal yang dipasang memang masih cukup kecil.
Penasaran dengan spesifikasi lengkapnya? Simak ulasan soal Advan Nasa Pro berikut.
Tabel Spesifikasi A78 | |
Tipe | Smartphone |
Bentuk | Bar |
OS | Android |
Versi OS | Android 11 |
SIM | Nano SIM/Dual SIM/Dual Standby |
CPU | SC9832E |
Kecepatan CPU | Quad-core 1.4 GHz Cortex A53 |
Storage | 32GB |
RAM | 2GB |
Baterai | 3.000 mAh |
Ukuran Layar | 6,088 inci |
Resolusi Layar | 1560 x 720 piksel |
Tipe | 2G/3G/4G |
2G | 850/900/1800/1900MHz |
3G | 900/2100MHz |
4g | B1/B3/B5/B8/B40 |
Kamera Belakang | 5MP+0.3MP |
Kamera Depan | 2MP |
Fitur dan Layanan | Wi-Fi, GPS, Bluetooth, Flash, Headphone jack |
Dimensi dan Ukuran | 157.1x73.9x10.2mm |
Berat | - |
Hal yang paling menarik dari sejumlah perangkat yang dihadirkan Advan adalah masih mengusung desain cover bodi belakang yang bisa dibuka. Desain ini masih dipertahankan Advan karena baterai dari perangkat buatannya masih bisa dilepas pasang. Desain seperti ini sudah jarang ditemukan karena mayoritas gawai sekarang menggunakan baterai tanam.
Jadi ketika membeli perangkat ini, pengguna akan mendapatkan sebuah smartphone dan juga baterai dalam kotak. Agar gawai bisa beroperasi, kamu perlu membuka tutup bagian belakang lalu memasang baterai ke dalamnya.
Desain bagian luar dari perangkat ini juga cukup menarik untuk sebuah smartphone yang ditawarkan dengan harga kurang dari satu juta. Meskipun bahan yang digunakan masih berupa plastik, namun Advan berusaha meramunya menjadi sesuatu yang tidak terlihat murah.
Hal ini terlihat dari finishing yang diberikan pada Advan Nasa Pro. Bagian belakangnya didesain cantik dengan adanya pola yang dapat berubah-ubah saat terkena cahaya. Pola-pola tersebut menghasilkan gradasi warna yang cantik.
Tidak hanya dari sentuhan akhir yang diberikan, gawai ini juga tampak menarik berkat desain kamera di bagian belakang. Pasalnya, meski ditawarkan dengan harga kurang dari Rp1 juta, Advan sudah membekali seri ini dengan dua buah kamera. Tidak ketinggalan ada juga lampu flash LED untuk membantu pemotretan saat cahaya minim.
Untuk penempatan port di perangkat ini cukup berbeda dari kebanyakan ponsel yang ada di pasaran. Ketika cover bodi belakang dibuka, kamu tidak hanya akan menemukan ruang untuk baterai tetapi juga slot untuk SIMCard dan slot microSD. Slot untuk SIMCard dan MicroSD ini dipasang pada sisi kanan dan kiri gawai. Jadi pengguna bisa langsung memasang dua kartu SIM bersama microSD sekaligus. Slot ini diletakkan berseberangan dengan kamera belakang.
Kemudian untuk sisi kiri bagian luar dibiarkan polos tanpa ada port apapun, sedangkan sisi kanan ditempati tombol volume dan power. Bagian atas hanya dihuni oleh jack audio 3,5 mm.
Di bagian bawah terdapat mikrofon dan USB Type-C. Keberadaan USB Type-C tentu menjadi nilai plus tersendiri mengingat harga yang ditawarkan kurang dari satu juta. Sementara untuk speaker, Advan memilih untuk memasangnya di bagian belakang bawah.
Meskipun dihadirkan dengan harga yang merakyat, tetapi layar yang dibekalkan Advan di seri ini terbilang sudah cukup baik. Bezel di sisi atas dan bawah memang masih cukup tebal, tetapi layar seluas 6,088 inci yang dipasang masih terlihat cukup lega.
Panel yang dipasang pada Advan Nasa Pro memang masih IPS LCD. Tetapi resolusi yang dibekalkan sudah HD+. Jadi saat gawai digunakan untuk menonton video atau scrolling aplikasi media sosial, masih terasa nyaman untuk dilihat.
Namun karena harganya yang sangat terjangkau, belum ada pelindung layar yang dipasang pada perangkat ini. Jadi kamu perlu menambahkan pelindung layar sendiri agar lebih aman dari goresan.
Meskipun harga yang ditawarkan hanya sekitar Rp700 ribuan, tetapi performa yang ditawarkan cukup memuaskan. Perangkat ini tidak hanya mendukung untuk aktivitas harian standar, tapi juga bisa digunakan untuk memainkan gim ringan.
Hal ini cukup membuatnya layak untuk dilirik meskipun RAM yang diusung hanya 2GB. Untuk chipsetnya sendiri, Advan Nasa Pro memilih menggunakan SC9832E Quad-core. Kemampuannya memang tidak setangguh chipset Octa-core, tetapi masih memberikan pengalaman yang cukup baik.
Advan Nasa Pro bisa digunakan untuk menemani berbagai aktivitas harian standar seperti browsing, menonton video streaming, hingga membuka aplikasi media sosial. Scrolling TikTok juga masih cukup nyaman meskipun tidak benar-benar mulus.
Bahkan untuk bermain gim mobile, seperti Free Fire, seri ini juga masih bisa memberikan pengalaman yang cukup baik. Namun yang perlu diperhatikan, jeroannya masih belum mampu digunakan untuk gim dengan grafis berat.
Meskipun kemampuan dari chipset yang diusung sudah cukup baik di kelas entry level, tetapi sayangnya ruang penyimpanan internal yang diusung belum terlalu besar. Kamu hanya akan menemukan memori 32GB pada perangkat ini sehingga jumlah aplikasi yang bisa diinstal terbatas. Namun jika ingin menyimpan lebih banyak file, sudah disediakan slot untuk microSD.
Beralih ke sistem operasi, pengguna hanya bisa mendapatkan OS Android 11. Tidak disebutkan apakah akan ada pembaruan atau tidak.
Untuk sebuah ponsel dengan harga di bawah satu juta, kamera yang dibekalkan pada Advan Nasa Pro sudah cukup baik. Di bagian belakang, Advan sudah memasang dua buah kamera lengkap dengan lampu flash LED.
Namun meskipun terdapat dua buah kamera, kamu tampaknya hanya bisa mengandalkan kamera utama untuk urusan fotografi. Sebab, kamera kedua atau kamera pendamping hanya memiliki resolusi 0,3MP. Hal ini membuat kehadirannya jadi hanya terlihat sebagai pelengkap yang hadir untuk mempercantik perangkat.
Di kelas harga yang ditawarkan, hasil jepretan kameranya sudah cukup baik. Objek yang dipotret masih terlihat jelas meskipun tidak sejernih ponsel yang lebih mahal. Untuk sekadar dibagikan ke story WhatsApp atau Instagram masih layak.
Sementara di bagian depan terdapat satu buah kamera 5MP. Keberadaan kamera ini sudah cukup untuk sekadar melakukan panggilan video atau selfie sebagai kenangan.
Baterai
Hal menarik dari sektor baterai Advan Nasa Pro adalah sudah digunakannya USB Type-C sebagai pengisi daya. Keberadaan pengisi daya ini dapat membantu pengisian daya jadi lebih cepat dibanding micro USB.
Sementara untuk daya yang dibekalkan, Advan memilih untuk memasang baterai 3.000 mAh yang bisa dilepas pasang. Penggunaan baterai non tanam membuat pengguna bisa lebih mudah melakukan penggantian seandainya terjadi kerusakan. Untuk daya tahannya sendiri, baterai ini tergolong cukup awet untuk menemani aktivitas harian normal.
Jika kamu dalam kondisi urgent dan harus membeli smartphone baru untuk berkomunikasi tetapi isi dompet sedang tipis, Advan Nasa Pro bisa menjadi solusi. Pasalnya, hanya dengan uang mulai dari Rp700 ribuan saja kamu sudah bisa memboyong gawai ini. Dengan harga yang ditawarkan, konsumen bahkan sudah mendapatkan aksesoris pelengkap seperti charging, kabel USB Type-C, hingga casing.
Kehadiran Advan Nasa Pro bisa menjadi alternatif pilihan bagi konsumen berkantong tipis yang membutuhkan smartphone untuk sekadar berkomunikasi. Di harga Rp700 ribuan, perangkat ini sudah bisa memberikan pengalaman cukup baik untuk menunjang aktivitas harian. Bahkan bermain gim ringan seperti Free Fire juga masih memungkinkan.
Bahkan di harga tersebut, konsumen sudah mendapatkan sebuah perangkat yang memiliki dukungan USB Type-C. Fitur yang cukup jarang hadir di kelas ponsel dengan harga kurang dari satu juta.
Dengan spesifikasi yang dimiliki, perangkat cocok dijadikan sebagai smartphone pertama untuk buah hati. Bisa juga diberikan kepada orang tua berusia lanjut yang baru pertama menggunakan smartphone.