Tidak seperti brand-brand besar semacam Samsung, iPhone, atau yang lain, kehadiran ponsel-ponsel baru dari brand itel memang belum mendapatkan antusias yang besar. Kehadiran itel S18 sejak tahun lalu pun tampaknya masih belum banyak diketahui oleh masyarakat.
Padahal, spesifikasi yang ditawarkan oleh perangkat ini tergolong cukup baik untuk perangkat di kelas yang sama. Baterai yang dibekalkan sudah 5.000 mAh dan memiliki fitur pemindai sidik jari yang jarang didapat di kelas harga serupa.
Selain itu, ruang penyimpanan internal yang diusung juga sudah 64GB yang cukup lega untuk menyimpan berbagai file. Namun apakah memang spesifikasi yang diusung oleh itel S18 sesuai dengan ekspektasi dari konsumen? Simak ulasan berikut untuk mendapatkan jawabannya.
Tabel Spesifikasi itel S18 | |
Tipe | Smartphone |
Bentuk | Bar |
OS | Android |
Versi OS | Android 11, itel OS 8.6 |
SIM | Nano SIM/Dual SIM/Dual Standby |
CPU | Unisoc SC9863A |
Kecepatan CPU | Octa-core, 4 x 1.6 GHz Cortex-A55, 4 x 1.2 GHz Cortex-A55 |
Storage | 64GB |
RAM | 2GB |
Baterai | 5.000 mAh |
Ukuran Layar | 6.6 inci |
Resolusi Layar | HD+ 1612 x 720 piksel |
Tipe | 2G/3G/4G |
2G | 850/900/1800/1900 - SIM 1 & SIM 2 |
3G | 850/900/2100 |
4G | LTE |
Kamera Belakang | 8MP |
Kamera Depan | 8MP |
Fitur dan Layanan | Wi-Fi, GPS, Bluetooth, Flash, Fingerprint |
Dimensi | Tebal: 8,77 mm |
Berat | - |
Siapa bilang smartphone dengan harga murah selalu terlihat murahan? Berbagai vendor ponsel murah dalam beberapa tahun terakhir sudah mampu menghadirkan gawai dengan desain menarik di pasaran, termasuk di dalamnya itel.
Di seri S18 pun, itel berusaha menghadirkan ponsel berdesain cantik dengan harga Rp1 jutaan saja. Hal tersebut bisa terlihat dari desain dan tata letak kamera belakangnya.
Secara fisik, gawai sudah dibekali tiga buah kamera yang disusun dengan begitu cantik. Kamera utama disimpan dalam cincin yang lebih besar di bagian atas sementara dua kamera pendamping disusun berjajar di bawahnya. Ketiga kamera ini diletakkan dalam bingkai persegi panjang bersama dengan lampu flash LED.
Kemudian di sampingnya terdapat fitur pemindai sidik jari yang cukup jarang ditemukan di ponsel dengan harga sama. Bagian belakangnya juga dibuat bertekstur sehingga tidak licin saat digenggam.
Selain itu, perangkat turut diberi sentuhan akhir yang memanjakan mata. itel menyediakan tiga pilihan warna untuk calon penggunanya, yakni midnight black, digital silver, dan mint green.
Gawai juga dihadirkan dengan desain kotak sehingga nyaman untuk digenggam. Ukuran itel S18 juga tergolong standar dengan bodi yang cukup tipis. Dengan ketebalan hanya 8,77 mm, gawai masih cukup praktis untuk dibawa bepergian atau disimpan di dalam kantong.
Seri telepon ini memiliki penempatan port yang sama dengan ponsel murah milik itel lainnya. Sisi kanan perangkat masih memiliki tombol volume dan power yang mudah diakses.
Di sisi kiri gawai pengguna akan menemukan SIM Tray yang bisa diisi dengan dua kartu SIM sekaligus dengan microSD. Di bagian bawah terlihat ramai oleh micro USB, mikrofon, jack audio 3,5 mm dan speaker.
Jika di bagian belakang itel S18 hadir dengan desain yang menawan, bagian depan dari perangkat ini justru terlihat ketinggalan jaman. Pasalnya, itel masih menggunakan waterdrop fullscreen untuk bagian layar. Meski begitu, untuk ukuran ponsel entry level, desain tersebut rasanya masih bisa dimaklumi.
Selain desainnya yang terkesan ketinggalan tren, panel yang dipasang pada perangkat ini juga masih IPS LCD. Untuk sebuah ponsel satu jutaan kecil, keberadaan panel ini sudah menjadi standar.
Resolusi yang dibekalkan juga baru mendukung HD+ saja. Meski begitu, layar seluas 6,6 inci yang diusung oleh perangkat ini masih mampu menghasilkan gambar yang sudah memuaskan untuk kelas entry level.
Di dalam kotak penjualan sebenarnya sudah diberikan pelindung layar tipis. Namun lebih disarankan untuk membeli pelindung layar sendiri yang lebih tebal agar lebih aman.
Jika melihat jeroan yang dipasang, itel S18 sebenarnya memiliki chipset yang sama dengan versi Pro. Anak perusahaan Transsion Holdings ini menggunakan chipset Unisoc SC9863A Octa-core sebagai motor penggeraknya. Chipset ini dapat berlari dengan kecepatan hingga 1.6 GHz.
Keberadaan jeroan ini sudah cukup baik untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan harian standar. Misalnya untuk browsing internet, streaming video, maupun membuka sosial media seperti Facebook atau Instagram.
Jika ingin bermain gim mobile pun, perangkat ini masih cukup bisa diandalkan. Asalkan, pengguna memilih gim yang membutuhkan grafis ringan. Jika gim butuh grafis berat seperti Genshin Impact, perangkat ini tidak akan memberikan pengalaman memuaskan.
Soal urusan RAM, seri ini bisa dibilang memiliki ruang yang tidak terlalu besar. Di kelas harga kurang dari Rp1,5 juta, perangkat ini hanya dibekali dengan RAM sebesar 2GB saja. Meski begitu, RAM ini bisa ditambahkan RAM virtual hingga 2GB.
Tidak hanya RAM yang kecil, tetapi ruang penyimpanan internal yang diusung juga hanya 64GB. Meski begitu, untungnya itel masih memberikan ruang untuk microSD sehingga memorinya bisa diperluas.
Antarmuka yang dibekalkan pun masih belum yang terbaru. Ini dilengkapi dengan sistem operasi 8.6 berbasis Android 11. itel tidak menyebutkan apakah akan ada peningkatan ke Android yang lebih baru.
itel tampaknya sangat suka menjadikan desain kamera belakang sebagai daya tarik. Pasalnya, di seri ini pun ponsel Rp1 jutaan sudah dibekali tiga buah kamera. Meskipun jika dilihat secara fisik ada tiga kamera, namun secara fungsi hanya kamera utama saja yang benar-benar berguna.
Konfigurasi ketiga kamera tersebut yakni kamera utama 8MP dan dua kamera pendamping 0,8MP yang masing-masing berfungsi sebagai lensa kedalaman dan makro. Dua kamera pendamping ini tampaknya memang dihadirkan hanya sebagai pemanis.
Untuk sebuah kamera dengan target pasarnya memang kelas entry level yang hanya butuh performa standar, hasil jepretannya sudah lumayan baik. Untuk sekadar mengabadikan momen atau dibagikan ke story WhatsApp atau Instagram.
Sementara di bagian depan, kamera yang dibekalkan juga sama-sama 8MP. Meski begitu, itel tampaknya meracik kamera depan dengan lebih banyak fitur. Kamera ini bahkan diklaim masih mampu menghasilkan gambar yang cukup baik saat cahaya minim.
Jika membahas soal baterai, kapasitas yang dibekalkan pada itel S18 sudah 5.000 mAh. Untuk ukuran ponsel dengan harga kurang dari Rp1,5 jutaan, kapasitas 5.000 mAh sudah bisa diandalkan untuk seharian.
Baterai ini sudah mampu digunakan untuk melihat video pendek selama 15 jam dan browsing selama 20 jam. Jika untuk memainkan musik bisa bertahan hingga 24 jam. Sementara untuk mode standby, baterai mampu bertahan sampai 12 hari.
Sayangnya, baterai yang besar tidak didukung oleh pengisi daya cepat. Karena masih menggunakan micro USB, pengguna harus lebih bersabar saat ingin mengembalikan daya ponsel.
Harga untuk seri ini jauh lebih murah dibandingkan varian saudaranya yang versi pro. Harga yang ditawarkan untuk itel S18 ini kurang lebih sekitar Rp1,3 jutaan saja. Dengan harga tersebut, selain sebuah smartphone, pengguna juga akan mendapatkan kabel USB, pelindung layar, hingga headphone.
itel S18 hadir di pasaran dengan spesifikasi yang tergolong standar di kelasnya. Chipsetnya juga tidak terlalu istimewa namun masih mampu untuk digunakan untuk menemani berbagai aktivitas harian. Untuk bermain gim-gim mobile ringan juga masih aman.
RAM yang diusung juga masih 2GB meskipun bisa diperluas dengan RAM virtual sebesar 2GB. Kemampuan kameranya cukup standar untuk sebuah ponsel Rp1 jutaan kecil. Untungnya sih, baterai yang dipasang sudah 5.000 mAh sehingga aman digunakan seharian.
Dengan spesifikasi yang diusung, perangkat ini rasanya cocok dijadikan hadiah untuk buah hati atau orang-orang berusia lanjut yang baru pertama memakai smartphone. Bagi yang mencari ponsel sekadar untuk aktivitas standar, itel S18 juga bisa menjadi pilihan.