Memilih ponsel di kelas satu jutaan bisa menjadi tantangan yang cukup sulit. Apalagi jika kamu memiliki budget yang sangat terbatas tetapi menginginkan ponsel yang tidak sekadar bisa berkirim pesan dan melakukan panggilan video, tetapi juga memiliki fitur kekinian.
Tetapi kabar baiknya, saat ini ada banyak brand yang mulai menaruh perhatian lebih pada kelas ini. Misalnya saja ZTE dengan merilis Blade A52. Perangkat tersebut hadir tidak hanya mampu digunakan untuk membuka berbagai aplikasi media sosial, tapi juga sudah dilengkapi dengan fitur NFC.
Selain itu, layarnya juga sudah HD+ sehingga cukup memuaskan untuk dipandang. Ditambah baterainya pun 5.000 mAh. Buat kamu yang penasaran dengan spesifikasinya, simak ulasan ZTE Blade A52 berikut ini.
Tabel Spesifikasi ZTE Blade A52 | |
Tipe | Smartphone |
Bentuk | Bar |
OS | Android |
Versi OS | Android 11 |
SIM | Nano SIM/Dual SIM/Dual Standby |
CPU | Unisoc SC9863A (28nm) |
Kecepatan CPU | Octa-core, 4 x 1.6 GHz Cortex-A55, 4 x 1.2 GHz Cortex-A55 |
Storage | 64GB |
RAM | 4GB |
Baterai | 5.000 mAh |
Ukuran Layar | 6.52 inci |
Resolusi Layar | HD+ 1600 x 720 piksel |
Tipe | 2G/3G/4G |
2G | 850/900/1800/1900 - SIM 1 & SIM 2 |
3G | 850/900/1900/2100 |
4G | 1/3/5/7/8/20/28/38/40/41 |
Kamera Belakang | 13MP + 2MP + 2MP |
Kamera Depan | 5MP |
Fitur dan Layanan | Wi-Fi, GPS, Bluetooth, Flash, Fingerprint, NFC |
Dimensi dan Ukuran | 168 x 77.5 x 9.4 mm |
Berat | 214 gram |
Jika melihat sekilas, orang mungkin tidak akan berpikir jika perangkat ini adalah ponsel kelas entry level. Pasalnya, ZTE menggunakan desain yang cukup premium pada seri Blade A52.
Bayangkan saja, dengan harga yang tidak sampai Rp1,5 juta, perangkat sudah memiliki tiga buah kamera di bagian belakang lengkap dengan lampu flash LED. Tidak hanya itu saja, pengguna bahkan juga sudah bisa menikmati fitur fingerprint yang diletakkan di samping bingkai kamera.
Tetapi tentu saja mengingat harga yang ditawarkan, material bodi yang digunakan memang masih polikarbonat. Untuk membuatnya tidak terlihat murah, bagian belakangnya diberikan finishing bertekstur.
Ukurannya juga tidak terlalu besar, tetapi sedikit tebal. Dimensi bodi dari perangkat ini mencapai 168 x 77.5 x 9.4 mm dengan bobot 214 gram. Meski agak besar, tetapi gawai masih cukup nyaman untuk digunakan.
Penempatan tombolnya masih sama seperti seri ZTE murah lainnya. Di sisi kanan ada tombol volume serta tombol power sementara di sisi kiri hanya ada SIM tray dengan type hybrid.
Di bagian atas kamu masih bisa menemukan jack audio 3,5 mm. Sedangkan di bagian bawah, ZTE hanya menempatkan pengisi daya micro USB dan juga mikrofon. Sementara speakernya dipasang pada bagian belakang bawah.
Mengingat perangkat ini adalah ponsel kelas entry level dengan harga di bawah Rp1,5 juta, sangat wajar jika layar yang diusung cukup standar. Kamu tidak akan menemukan panel AMOLED pada layar perangkat ini.
Pengguna harus puas dengan keberadaan panel IPS LCD yang dipasang pada ZTE Blade A52. Kabar baiknya, meski masih menggunakan IPS LCD, resolusi yang ditawarkan sudah HD+. Untuk menonton streaming video maupun melihat berbagai konten media sosial masih cukup memuaskan.
Sayangnya, tidak disebutkan dengan pasti berapa refresh rate yang dihadirkan pada perangkat ini. Tetapi ketika digunakan, layarnya masih memberikan pengalaman yang tidak mengecewakan.
Tidak disebutkan ada tidaknya pelindung layar. Karena itu, disarankan agar pengguna menambahkan pelindung layar untuk membuatnya lebih tahan terhadap goresan.
Jangan berekspektasi terlalu banyak ketika kamu berencana untuk membeli ZTE Blade A52. Meskipun memiliki sejumlah kelebihan dibanding ponsel sekelas lainnya, tetapi kamu harus ingat bahwa ini merupakan ponsel entry level.
Chipset yang dibenamkan pada perangkat ini masih menggunakan Unisoc SC9863A yang memiliki fabrikasi 28nm. Meskipun CPU yang digunakan sudah Octa-core, tetapi chipset hanya mampu berjalan dengan kecepatan paling tinggi 1.6 GHz.
Keberadaan chipset ini hanya mampu digunakan untuk membuka berbagai aplikasi sehari-hari. Misalnya untuk menjelajah internet, menonton video YouTube, hingga bermain media sosial seperti Facebook, X, maupun Instagram.
Jika ingin bermain gim dengan grafis tinggi, segera urungkan niat tersebut. Pasalnya perangkat ini masih belum bisa memberikan pengalaman memuaskan untuk bermain gim populer seperti Mobile Legends atau PUBG Mobile. Bisa dimainkan kok, tapi ya harus sabar karena terkadang saat kamu asyik bermain gawai mengalami lag.
Sebagai ponsel entry level, RAM dan ruang penyimpanan internal yang dibekalkan juga tidak terlalu besar. Hanya ada RAM 4GB yang didukung memori internal 64GB yang dipasang pada perangkat ini. Ruang penyimpanan ini masih bisa diperluas dengan memori eksternal.
Sayangnya, ponsel yang baru dirilis pertengahan tahun lalu ini masih menggunakan sistem operasi Android 11. Masih cukup bisa dimaklumi mengingat gawai dihadirkan di kelas entry level dengan harga di bawah Rp1,5 juta.
Tetapi meski sistem operasinya bukan yang terbaru, berbagai fitur kekinian sudah dibekalkan pada perangkat ini. Di harga yang ditawarkan, pengguna sudah bisa merasakan fitur keamanan pemindai sidik jari, sampai NFC yang berguna untuk bertukar data hingga transaksi cashless.
Jika melihat banyaknya kamera yang dipasang pada ZTE Blade A52, orang mungkin memiliki ekspektasi tinggi terhadap hasil jepretannya. Tapi mengingat pasar dari perangkat ini ada di kelas entry level, ekspektasi tersebut mungkin tidak akan bisa terpenuhi.
Meskipun ada tiga buah kamera yang dibekalkan pada seri ini, tetapi kemungkinan yang paling sering digunakan hanya kamera utama 13MP. Sebab, dua kamera 2MP yang menjadi pendamping berfungsi sebagai kamera makro dan kedalaman yang jarang digunakan.
Hasil dari jepretan kamera utamanya sudah cukup baiklah untuk sebuah ponsel kelas entry level. Tidak istimewa, tetapi masih standar di kelasnya. Untuk sekadar mengabadikan momen dan dibagikan ke story WhatsApp maupun Instagram masih oke.
Tentu saja kamu juga tidak bisa berharap hasil jepretannya selalu stabil karena optical image stabilization (OIS) tidak dihadirkan di perangkat ini. Sangat wajar mengingat harga yang ditawarkan kurang dari Rp1,5 juta. Untuk perekaman videonya memiliki resolusi paling tinggi di 1080p dengan kecepatan 30fps.
Sementara untuk kamera depannya, ZTE memasang kamera 5MP. Jika hanya untuk swafoto sebagai kenangan perjalanan hidup atau melakukan panggilan video .
Saat menggunakan perangkat ini orang tidak perlu khawatir smartphone tiba-tiba kehabisan daya setelah digunakan selama beberapa waktu. Pasalnya, sudah ada baterai berkapasitas 5.000 mAh yang ditanamkan pada perangkat ini. Baterai ini sudah mampu diandalkan untuk berbagai aktivitas harian hingga berjam-jam.
Sayangnya, baterai yang cukup besar ini hanya didukung dengan pengisi daya bertipe micro USB. Tergolong wajar sih untuk kelas harga yang ditawarkan. Karena itu, kamu harus lebih bersabar saat baterai kehabisan daya dan butuh diisi ulang.
Para pemilik budget pas-pasan dan sedang memerlukan ponsel entry level, ZTE Blade A52 bisa dipertimbangkan. Sebab di pasaran, perangkat ini ditawarkan dengan harga sekitar Rp1,4 jutaan saja. Kamu bisa mendapatkannya dengan cukup mudah di berbagai e-commerce di Indonesia.
Tidak banyak yang bisa diharapkan dari ponsel entry level. ZTE Blade A52 pun hadir dengan spesifikasi yang tidak terlalu mencolok tapi masih cukup oke untuk kelas harga yang ditawarkan.
Chipset yang ditanamkan sudah mampu digunakan untuk membuka berbagai aplikasi media sosial seperti Facebook hingga Instagram. Baterainya juga cukup bongsor sehingga awet digunakan seharian.
Spesifikasi tersebut membuat gawai cocok dijadikan sebagai smartphone pertama untuk buah hati atau untuk orang yang baru berpindah menggunakan ponsel pintar. Para pecinta gim tidak disarankan untuk menggunakan gawai ini sebagai perangkat andalan.