Makin meningkatnya popularitas e-sport, membuat permintaan akan ponsel gaming di pasaran makin tinggi. Apalagi untuk ponsel gaming dengan harga yang ramah kantong. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh ZTE dengan merilis seri Nubia Neo 5G.
Dengan harga hanya sekitar Rp3 jutaan saja, pengguna akan mendapatkan sebuah perangkat yang sudah ngebut untuk bermain gim. Layar yang dibekalkan juga sudah memiliki refresh rate tinggi sehingga membuat pengalaman bermain gim jadi makin memuaskan.
Gawai juga dibekali dengan ruang penyimpanan yang luas sehingga pengguna bisa menyimpan banyak gim sekaligus. Buat kamu yang penasaran dengan spesifikasinya, simak ulasan ZTE Nubia Neo 5G berikut ini.
Ada juga menyediakan varian lainnya untuk Kredit HP ZTE Nubia Neo 5G berikut ini.
Tabel Spesifikasi ZTE Nubia Neo 5G | |
---|---|
Tipe | Smartphone |
Bentuk | Bar |
OS | Android |
Versi OS | Android 13, MyOS13 |
SIM | Nano SIM/Dual SIM/Dual Standby |
CPU | Unisoc T820 (6nm) |
Kecepatan CPU | Octa-core, 1 x 2.7 GHz Cortex-A76, 3 x 2.3 GHz Cortex-A76, 4 x 2.1 GHz Cortex-A55 |
Storage | 256GB |
RAM | 8GB |
Baterai | 4500 mAh |
Ukuran Layar | 6,6 inci |
Resolusi Layar | FHD+ 2408 x 1080 piksel |
Tipe | 2G/3G/4G/5G |
2G | 850 / 900 / 1800 / 1900 - SIM 1 & SIM 2 |
3G | HSDPA 850 / 900 / 1700(AWS) / 1900 / 2100 |
4G | LTE |
5G | SA/NSA |
Kamera Belakang | 50MP + 2MP |
Kamera Depan | 8MP |
Fitur dan Layanan | Wi-Fi, GPS, Bluetooth, Flash, Fingerprint, NFC |
Dimensi dan Ukuran | 163.7 x 75 x 8 mm |
Berat | 192 gram |
Desain yang diusung Infinix pada seri ini terbilang cukup unik. Di bagian belakang Infinix menempatkan tiga buah kamera dan lampu flash LED dalam sebuah bingkai kotak yang cukup besar.
Sebagai ponsel kelas Rp3 jutaan, bingkai yang digunakan masih berbahan plastik. Namun, untuk cover bodi depan dan belakang, perangkat sudah menggunakan bahan kaca. Hal ini membuat ZTE Nubia Neo 5G terasa solid saat digenggam.
Meskipun desain yang diusung flat, sisinya dibuat melengkung agar saat digenggam dengan satu tangan gawai masih tetap nyaman. Apalagi ukuran bodi perangkat juga tidak terlalu besar, hanya 162.72 x 75.95 x 8.12 mm.
Gawai juga lebih tahan terhadap percikkan air maupun debu berkat kehadiran sertifikasi IP53. Jadi, jika hanya terkena gerimis, kamu tidak perlu panik. Selain itu, juga terdapat proses NCVM saat coating sehingga gawai lebih tahan lembab maupun suhu tinggi.
Port yang dibekalkan pada perangkat ini juga cukup lengkap. Kamu bisa menemukan tombol power yang merangkap pemindai sidik jari dan tombol volume di sisi kanan. Sementara SIM Tray triple slot ada di sisi kiri dan speaker di sisi atas.
Kamu juga masih bisa menemukan jack audio 3,5 mm sisi bawah bersama USB Type-C, speaker, serta mikrofon. Keberadaan jack audio ini sudah banyak hilang di ponsel-ponsel kelas menengah atas.
Layar 6,67 inci yang dibekalkan jadi terlihat lebih luas karena bezel yang digunakan pada bagian layar sangat tipis. Panel yang dipasang oleh Infinix sudah AMOLED sehingga tampilannya semakin memuaskan untuk dilihat.
Layar juga sudah sangat mulus saat dioperasikan karena refresh rate yang diusung hingga 120 Hz. Ini merupakan nilai plus sebab mayoritas ponsel di kelas harga yang sama masih menggunakan refresh rate 90 Hz. Tampilan gambar makin memuaskan dipandang karena resolusi yang diusung sudah FHD+. Pengalaman menonton film maupun bermain gim jadi lebih menyenangkan.
Karena kecerahan layar maksimum 900 nit, layar masih cukup terang untuk penggunaan di luar ruangan. Kenyamanan dan kesehatan mata juga terjamin berkat kehadiran sertifikasi TUV Rheinland dan fitur eye care.
Infinix memilih untuk memasang chipset MediaTek Helio G99 sebagai otak di seri ini. Chipset dengan fabrikasi 6nm mampu berjalan dengan kecepatan maksimal hingga 2,2 GHz. Sayangnya, jeroan ini hanya mendukung jaringan 4G saja.
Meski begitu, soal performa tidak perlu diragukan lagi. Chipset yang dipasang sudah dikenal sebagai salah satu yang terbaik di kelas menengah. Keberadaannya membuat perangkat bisa digunakan untuk membuka berbagai aplikasi kekinian dengan mulus tanpa lag.
Untuk bermain gim, seperti Free Fire, Mobile Legends, atau PUBG Mobile, juga tidak ada masalah. Gim dengan grafis berat seperti Genshin Impact juga bisa dimainkan dengan mulus meski dengan pengaturan lowest. Berkat keberadaan vapor Chamber, suhu gawai juga tidak cepat panas meski dipakai bermain gim intensif.
Bermain gim juga makin menyenangkan karena gawai sudah dibekali dengan stereo speaker JBL. Ada juga sertifikasi Hi-Res yang membuat audio yang dikeluarkan jadi lebih jernih lantang.
Performa yang sudah mumpuni dari chipset didukung dengan RAM dan penyimpanan internal yang besar. Pengguna sudah dimanjakan dengan RAM 8GB yang bisa diperluas secara virtual dengan meminjam penyimpanan internal hingga 8GB. Memori internal yang dibekalkan juga sudah 256GB dan masih bisa diperluas dengan menambah microSD.
Selain jeroan yang mumpuni, Infinix juga membekali perangkat dengan sistem operasi terbaru. Ada antarmuka XOS 13 berbasis Android 13 yang dibekalkan. Menariknya lagi, perangkat ini sudah minim bloatware.
Sangat jarang ponsel di harga Rp3 jutaan memiliki spesifikasi yang gahar di segala sektor. Namun, tampaknya Infinix mencoba untuk mendobrak stigma ini dengan menghadirkan kamera beresolusi besar.
Kamera utama yang digunakan sudah 108MP. Keberadaannya sudah mampu digunakan untuk memotret dengan hasil yang memuaskan. Apalagi, sudah ada berbagai fitur menarik, seperti art shot, dual-video, slow motion, super night, hingga AI Cam.
Agar perangkat terkesan lebih mahal, Infinix pun memberikan dua kamera pendamping di bagian belakang. Keduanya memiliki resolusi 2MP dengan fungsi sebagai depth camera dan kamera makro. Meskipun terdapat tiga buah kamera, tetapi tampaknya dua kamera pendamping memang hadir agar kamera utamanya tidak kesepian.
Hasil jepretan dengan kamera utama tergolong sudah baik di kelas harga yang ditawarkan. Hanya saja jika digunakan untuk memotret pada kondisi minim cahaya atau malam hari, hasilnya cukup mengecewakan. Untungnya dengan mengaktifkan night mode, hasil jepretan di malam hari bisa cukup memuaskan.
Jika ada tiga buah kamera di bagian belakang, di sisi depan hanya ada satu buah kamera 32MP. Keberadaannya sudah bisa diandalkan untuk swafoto maupun panggilan video. Namun, soal urusan perekaman video, perangkat hanya bisa merekam dengan resolusi hingga 2K dengan kecepatan 30fps.
Performa yang ngebut tidak akan berarti tanpa dukungan baterai yang awet. Infinix pun menghadirkan baterai 5.000 mAh pada seri Note 30 Pro untuk memanjakan penggunanya. Baterai yang bongsor didukung dengan chipset serta layar yang hemat daya membuat gawai bisa digunakan seharian tanpa khawatir kehabisan daya.
Jika baterai habis, sudah ada pengisi daya 68W yang dapat mengembalikan daya hingga 80 persen hanya dalam 30 menit. Sementara untuk sampai penuh hanya butuh waktu kurang dari 50 menit.
Ada juga teknologi Intelligent Power E-IQ yang membantu mengamankan perangkat dari masalah akibat overcharge saat pengisian daya. Menariknya, di kelas harga yang ditawarkan sudah ada pengisi daya nirkabel 15W. Gawai juga bisa berfungsi sebagai pengisi daya berkat keberadaan fitur reverse charger.
Harga yang ditawarkan Infinix untuk seri ini terbilang sangat murah. Pasalnya, dengan spesifikasi mumpuni yang diusung, pengguna hanya perlu merogoh kocek sekitar Rp3.099.000 untuk membawa pulang perangkat dengan RAM 8GB dan penyimpanan internal 256GB.
ZTE Nubia Neo 5G tampaknya menjadi saingan yang tidak bisa diremehkan di kelas pasar ponsel murah dengan kinerja yang luar biasa. Pasalnya, spesifikasi yang diusung sudah sangat mumpuni untuk menjalankan berbagai aktivitas sehari-hari. Bahkan, saat digunakan bermain gim populer seperti PUBG Mobile, Free Fire, dan Mobile Legends gawai masih mulus.
Performa yang mumpuni juga didukung dengan baterai bongsor dan pengisi daya cepat 68W yang mampu mengembalikan daya dalam waktu lebih singkat. Komposisi tersebut membuat gawai layak untuk diboyong orang-orang yang hobi bermain gim tetapi memiliki dompet tipis. Perangkat juga cocok untuk pekerja lapangan yang butuh baterai awet.
Namun, yang perlu diperhatikan bahwa perangkat ini belum mendukung jaringan 5G. Jadi, pengguna harus puas dengan kecepatan internet jaringan 4G.