Kualitas Vivo yang sudah terjamin membuat masyarakat tidak lagi ragu untuk membeli smartphone baru dari brand ini. Tidak hanya seri terbaru, ponsel keluaran lama pun masih diminati. Salah satunya Vivo Y21.
Gawai yang dirilis tahun 2021 ini dinilai membawa spesifikasi yang masih cukup mumpuni di 2024. Chipset Mediatek Helio P35 yang dibawakan masih sanggup digunakan untuk membuka aplikasi populer kekinian.
Desain bodinya pun masih menarik untuk digunakan di 2024. Baterai 5.000 mAh yang dipasang tidak hanya awet tetapi juga bisa dijadikan sebagai power bank. Jika penasaran dengan spesifikasi lengkap dari perangkat ini, simak review Vivo Y21 berikut.
Vivo Y21 Diamond Glow
Vivo Y21 Metallic Blue
Tabel Spesifikasi Vivo Y21 | |
Tipe | Smartphone |
Bentuk | Bar |
OS | Android |
Versi OS | Android 11, Funtouch OS 11.1 |
SIM | Nano SIM/Dual SIM/Dual Standby |
CPU | Mediatek Helio P35 |
Kecepatan CPU | 4 x 2.35 GHz Cortex-A53, 4 x 1.8 GHz Cortex-A53 |
Storage | 64GB |
RAM | 4GB |
Baterai | 5.000 mAh |
Ukuran Layar | 6.51 inci |
Resolusi Layar | HD+ 1600 x 720 piksel |
Tipe | 2G/3G/4G |
2G GSM | B3/5/8 |
3G WCDMA | B1/5/8 |
4G LTE TDD | B40 |
4G LTE FDD | B1/3/5/8 |
Kamera Belakang | 13MP + 2MP |
Kamera Depan | 8MP |
Fitur dan Layanan | Wi-Fi, GPS, Bluetooth, Flash, Fingerprint |
Dimensi dan Ukuran | 164.26 × 76.08 × 8.00 mm |
Berat | 182 gram |
Soal urusan desain, pengguna tidak perlu khawatir akan mendapatkan perangkat yang terlihat lawas. Sebab, bodi belakang dari Vivo Y21 sudah menarik dan masih cukup stylist untuk digunakan di tahun 2024.
Bagian cover bodi belakangnya terlihat sederhana tanpa adanya banyak hiasan. Selain tulisan Vivo, hanya ada modul kamera berbentuk persegi panjang dengan sudut melengkung.
Di dalamnya terdapat duah buah lingkaran yang masing-masing berisi satu kamera dan satu lingkaran lagi bertuliskan AI. Di dalam modul tersebut juga ada lampu flash LED yang berbentuk lonjong horizontal di sisi bawah.
Ada dua pilihan warna yang ditawarkan Vivo ke konsumen, yakni diamond glow dan metallic blue. Warna diamond glow cocok untuk orang yang ceria dan suka diperhatikan. Sementara untuk pengguna yang suka kesederhanaan, varian metallic blue akan lebih pas.
Gawai juga terasa nyaman digenggam karena ukuran bodinya cukup tipis dan ringan. Dimensi bodi keseluruhannya hanya 164.26 × 76.08 × 8.00 mm dengan bobot 182 gram. Vivo juga memberikan desain flat frame 2,5D sehingga gawai terasa lebih solid.
Soal urusan tata letak port, pengguna bisa menemukan mikrofon, speaker, lubang USB Type-C, dan lubang jack audio 3,5 mm. Sisi kanan masih dihuni tombol power yang merangkap sebagai sensor fingerprint dan tombol volume. Sisi atas dipasang SIM Tray triple slot untuk dua SIM dan microSD, sementara sisi kiri dibiarkan polos.
Jika dilihat dari sisi layar, gawai baru akan terasa nuansa lawas. Pasalnya, layar yang dipasang menggunakan desain water drop yang sempat menjadi tren beberapa tahun lalu.
Ukuran layar dari perangkat ini hanya 6,51 inci dengan bezel sisi kiri dan kanan yang cukup tipis. Hanya saja, sisi atas dan bawah gawai bezelnya masih cukup tebal. Kenyamanan saat menatap layar juga terjamin karena sudah ada fitur eye protection yang menyaring bule light.
Panel yang digunakan masih IPS LCD seperti kebanyakan ponsel murah lain. Namun hal yang cukup disayangkan adalah resolusi layar yang masih HD+. Padahal beberapa ponsel dikelas harga yang sama sudah banyak yang membawa resolusi Full HD+.
Sektor yang mungkin akan menjadi pertimbangan saat akan membeli seri ini adalah performa. Pasalnya, jika dibanding dengan beberapa pesaingnya di kelas yang sama kemampuan yang ditawarkan masih kalah.
Keberadaan chipset Mediatek Helio P35 Octa-core di seri ini hanya mampu digunakan untuk aktivitas harian standar. Jika hanya sekadar untuk berkomunikasi, membuka sosial media seperti Instagram atau TikTok, hingga multitasking masih lancar.
Untuk kebutuhan bermain gim mobile, gawai juga masih bisa digunakan namun jenis gim yang bisa dimainkan masih terbatas. Pengguna masih bisa memainkan gim sekelas Mobile Legends dan PUBG Mobile dengan cukup baik. Tetapi untuk Genshin Impact, pengguna tidak disarankan untuk memainkannya di perangkat ini.
Selain karena kemampuan chipsetnya yang belum maksimal di kelasnya, keterbatasan ini juga disebabkan oleh RAM yang hanya 4GB. Meskipun bisa diperluas dengan extended RAM hingga 1GB.
Ruang penyimpanan internal yang dipasang juga hanya 64GB, cukup kecil untuk menampung aplikasi kekinian. Untungnya, ada slot khusus untuk microSD agar ruang penyimpanannya bisa diperluas. Kabar baiknya, pengguna bisa memasang dua SIM dan microSD sekaligus.
Untuk sistem operasinya, pengguna harus puas dengan antarmuka Funtouch OS 11.1 berbasis Android 11. Sistem operasinya mendapat jatah pembaruan sampai Android 12. Gawai ini hadir tanpa NFC namun masih memiliki pemindai sidik jari samping.
Pengguna juga harus puas dengan kemampuan gawai yang hanya bisa menangkap jaringan 4G. Tetapi kekurangan ini tampaknya bukan sesuatu yang terlalu berpengaruh mengingat jaringan 5G masih belum merata di Indonesia.
Sebagai brand yang dikenal dengan kemampuan fotografi memukau, sangat wajar jika konsumen berharap Vivo Y21 juga hadir dengan kamera mumpuni. Tetapi ekspektasi tersebut tampaknya belum bisa dipenuhi oleh perangkat ini.
Kamera yang dibawakan hanya ada dua, kamera utama 13MP dan lensa makro 2MP. Sangat disayangkan tidak ada kamera ultrawide yang dibawakan. Padahal beberapa pesaingnya sudah dibekali dengan fitur ini.
Meski begitu, hasil jepretan dari kamera utamanya masih cukup baik. Foto yang dihasilkan masih memiliki detail yang jelas asalkan kondisi di sekitar cahayanya mencukupi. Ada juga berbagai fitur seperti bokeh, filter, hingga face beauty untuk membuat hasil jepretan lebih baik.
Gawai juga masih mampu digunakan untuk merekam video dengan cukup baik meskipun hasilnya belum memukau seperti saudaranya yang dibanderol lebih mahal. Apalagi, belum ada fitur stabilisasi yang dibekalkan. Resolusi rekaman videonya pun hanya sampai 1080P 30fps.
Untuk kebutuhan swafoto dan panggilan video, dipasang kamera 8MP di sisi depan. Hasilnya masih cukup baik untuk ponsel sekelasnya. Jika ingin merekam video, resolusi yang dihasilkan juga masih 1080P 30fps.
Salah satu nilai jual yang ditawarkan oleh seri ini adalah sektor baterai. Pasalnya, baterai 5.000 mAh yang dibawakan sudah mampu digunakan untuk menemani berbagai aktivitas selama seharian.
Untuk mengembalikan daya, ada pengisi daya 18W lewat port USB Type-C. Karena charger yang tidak terlalu besar, waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan isi baterai sedikit lebih lama.
Nilai plus lain dari baterai Vivo Y21 adalah kehadiran fitur reverse charging. Jadi pengguna bisa memanfaatkan gawai sebagai power bank untuk perangkat lain.
Sebagai ponsel kelas mid range keluaran 2021, harga yang ditawarkan untuk seri ini tergolong masih ramah kantong. Apalagi karena ukan ponsel keluaran baru, harganya pun sudah mengalami penurunan. Jika di awal perilisan dibutuhkan dana Rp2,4 jutaan untuk memboyongnya, kini pengguna hanya perlu mengeluarkan uang Rp2,099 juta saja.
Vivo Y21 hadir membawa spesifikasi yang cukup standar di kelasnya. Tidak banyak kelebihan yang ditawarkan, tetapi juga bukan pilihan yang buruk. Performanya masih mampu digunakan untuk aktivitas harian hingga bermain gim mobile ringan seperti PUBG Mobile.
Kelebihan yang ditonjolkan dari seri ini tampaknya ada di sektor baterai yang awet dan memiliki kemampuan reverse charging. Selain itu, desain bodinya masih cukup menarik untuk digunakan di tahun 2024. Kameranya pun masih cukup oke meskipun bukan yang terbaik di kelasnya.
Dengan spesifikasi yang dibawa, perangkat tampaknya lebih cocok untuk pengguna yang banyak menghabiskan waktu di luar ruangan seperti kurir atau pengemudi ojek online. Gawai juga masih oke untuk dijadikan alat memasarkan produk UMKM secara online.