Dana yang terbatas seringkali membuat orang mengurungkan niat untuk membeli smartphone baru. Namun jika memang sangat dibutuhkan, konsumen biasanya memilih untuk membeli gawai bekas dari brand ternama atau gawai keluaran lama agar biayanya lebih hemat. Salah satu yang bisa dipertimbangkan adalah Vivo Y71.
Di awal perilisannya, gawai ini termasuk dalam jajaran ponsel yang mumpuni di kelas entry level. Gawai yang diluncurkan pada 2018 ini dibekali dengan chipset Qualcomm Snapdragon 425 dan ditemani dengan pilihan RAM 2GB dan 3GB.
Tapi apakah sektor lain dari perangkat ini masih layak untuk digunakan di 2024? Agar tidak penasaran, ulasan lengkap spesifikasi Vivo Y71 berikut bisa membantumu mendapatkan gambaran.
Vivo Y71 Emas
Vivo Y71 Hitam
Tabel Spesifikasi Vivo Y71 | |
Tipe | Smartphone |
Bentuk | Bar |
OS | Android |
Versi OS | Android 8.1, Funtouch OS 4 |
SIM | Nano SIM/Dual SIM/Dual Standby |
CPU | Qualcomm Snapdragon 425 Quad-core |
Kecepatan CPU | 1.4 GHz Cortex-A53 |
Storage | 16GB/32GB |
RAM | 2GB/3GB |
Baterai | 3.360 mAh |
Ukuran Layar | 6 inci |
Resolusi Layar | HD+ 1608 x 720 piksel |
Tipe | 2G/3G/4G |
2G GSM | B2/3/5/8 |
3G WCDMA | B1/5/8 |
4G LTE TDD | B1/3/5/8 |
4G LTE FDD | B38/40/41 |
Kamera Belakang | 13MP |
Kamera Depan | 5MP |
Fitur dan Layanan | Wi-Fi, GPS, Bluetooth, Flash |
Dimensi dan Ukuran | 155.87 x 75.74 x 7.8mm |
Berat | 150 gram |
Salah satu sektor yang patut diacungi jempol dari perangkat ini adalah bagian desain bodi. Pasalnya untuk sebuah smartphone entry level, Vivo Y71 sudah memiliki desain yang cukup kokoh meski dengan tampilan sederhana.
Tidak hanya kokoh, gawai juga nyaman digenggam berkat desainnya yang sedikit melengkung dan ukurannya yang tipis. Dimensi bodi keseluruhan dari perangkat ini hanya 155.87 x 75.74 x 7.8 mm dan memiliki bobot 150 gram.
Jadi pengguna yang memiliki tangan mungil bisa menggenggam gawai dengan nyaman meski hanya menggunakan satu tangan. Gawai terasa semakin nyaman berkat finishing matte yang diberikan pada cover bodi belakang.
Sayangnya meski kokoh, namun belum ada sertifikasi IP Rating yang dibawa oleh seri ini. Jadi pengguna harus lebih berhati-hati saat menggunakan gawai, terutama saat hujan atau berada di dekat air.
Bagian belakang gawai terlihat cukup polos tanpa banyak hiasan atau motif. Hanya ada teks bertuliskan Vivo, satu buah lampu flash LED, serta satu buah kamera. Keberadaan satu buah kamera di kelas entry level tergolong wajar di era Vivo Y71 dirilis.
Soal port, Vivo menempatkan speaker, mikrofon, lubang jack audio 3.5 mm dan lubang micro USB di sisi bawah. Sisi kanan hanya ada tombol power dan volume sementara sisi atas kosong. Sisi kiri dihuni SIM Tray triple slot sehingga bisa dipasang dua SIM dan microSD secara bersamaan.
Jika dibandingkan dengan gawai saat ini, ukuran layar yang dibawakan oleh Vivo Y71 terlihat kecil. Sebab, layar yang dipasang hanya 6 inci dengan bezel di setiap sisinya yang cukup tebal, terutama di sisi atas dan bawah.
Desain yang digunakan di bagian depan masih lawas dan sangat berbeda dengan ponsel masa kini. Bezel atas dibuat tebal karena menjadi rumah untuk kamera depan, earpiece, dan sensor cahaya,
Untuk panel yang digunakan masih IPS LCD dengan resolusi layar hanya HD+. Spesifikasi ini cukup wajar digunakan pada gawai kelas entry level, termasuk perangkat yang dirilis di 2024.
Tidak ada perlindungan layar bawaan seperti Corning Gorilla Glass yang dipasang. Jadi disarankan untuk memasang pelindung layar tambahan agar lebih aman.
Salah satu hal penting yang menjadi catatan saat memilih Vivo Y71 sebagai smartphone andalan adalah sistem operasinya yang masih menggunakan Funtouch OS 4 berbasis Android 8.1. Hal ini tentu tertinggal jauh dibanding ponsel terbaru yang sudah menggunakan Android 14.
Meskipun penggunaan sistem operasi yang juga dikenal sebagai Android Oreo di 2024 bukan ide yang terlalu buruk, namun tetap ada keterbatasan yang dimiliki. Beberapa aplikasi mungkin tidak akan mendapatkan update fitur terbaru dengan sistem operasi ini.
Namun untuk aplikasi dasar seperti sosial media dan YouTube, gawai masih mampu menjalankannya dengan cukup baik. Jika ingin bermain gim mobile, Vivo Y71 masih bisa digunakan meski belum maksimal dan terbatas pada beberapa gim tertentu.
Kemampuannya yang terbatas karena chipset yang digunakan masih Qualcomm Snapdragon 425 Quad-core. Selain itu, RAM yang dibawakan hanya diberikan pilihan 2GB dan 3GB serta ditemani memori 16GB dan 32GB.
Untungnya, gawai dilengkapi dengan slot khusus untuk microSD. Jadi jika merasa ruang penyimpanan kurang, pengguna bisa menambahkan memori eksternal. Kabar baiknya lagi, gawai dilengkapi triple slot sehingga saat menambahkan microSD tidak perlu mengorbankan salah satu kartu SIM.
Sayangnya, fitur kekinian seperti NFC serta keamanan biometrik fingerprint belum bisa ditemukan. Tetapi sudah ada fitur face unlock yang cukup responsif. Gawai juga sudah bisa menangkap jaringan 4G.
Karena merupakan perangkat lama, gawai ini hanya dibekali satu buah kamera belakang. Kamera utama yang dibawakan hanya 13MP dan ditemani lampu flash LED untuk membantu pencahayaan saat gelap.
Hasil jepretan dari kamera ini tentu tidak sebaik ponsel-ponsel dengan harga yang lebih mahal. Foto yang dihasilkan standar ponsel murah kelas Rp1 juta kecil atau lebih murah.
Saat digunakan untuk memotret di siang hari, hasilnya masih cukup jelas. Namun jika dipakai berburu foto saat malam atau kondisi cahaya kurang, kualitas foto yang dihasilkan akan menurun.
Merekam video bisa mendapatkan resolusi sampai 1080p di 30 FPS. Tetapi pengguna jangan berharap hasil perekamannya bisa stabil karena belum ada fitur stabilisasi yang dipasang.
Untuk bagian depannya, hanya ada kamera 5MP yang dibekalkan. Kamera tersebut sudah bisa digunakan untuk panggilan video maupun kebutuhan swafoto. Hasilnya masih cukup oke untuk sekadar koleksi pribadi.
Sektor lain yang mungkin akan menjadi pertimbangan pengguna saat akan membeli perangkat ini adalah kapasitas baterai yang dibekalkan. Sebab, pengguna hanya akan menemukan baterai 3.360 mAh saat membeli Vivo Y71. Hal tersebut tentu jauh lebih kecil dibanding kebanyakan ponsel baru yang mayoritas membawa baterai 5.000 mAh.
Meski begitu, soal daya tahannya masih tergolong awet untuk sebuah ponsel entry level. Baterai masih sanggup digunakan untuk menjalankan berbagai aktivitas normal selama seharian.
Untuk pengisi dayanya juga masih belum menggunakan USB Type-C dan hanya micro USB. Meski begitu, berkat kapasitas baterainya yang tergolong kecil, waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan daya tidak terlalu lama.
Karena merupakan gawai lawas, Vivo Y21 baru di pasaran sangat sulit untuk didapatkan, atau bahkan sudah tidak ada. Jadi jika tertarik dengan perangkat ini, pengguna harus mencari gawai bekas.
Untuk harga di pasaran sendiri cukup bervariasi, tergantung dari kondisi perangkat. Namun harga yang ditawarkan berkisar di angka Rp400 ribuan.
Meskipun dirilis pada tahun 2018, namun spesifikasi yang dibekalkan masih cukup mampu untuk aktivitas harian standar. Baterai yang dibawakan tidak terlalu besar tetapi bisa bertahan hampir seharian.
Bodi dari Vivo Y71 tergolong mungil sehingga cocok untuk pemilik tangan kecil dan praktis saat disimpan. Meskipun belum bisa menangkap jaringan 5G, namun perangkat sudah bisa memberikan pengalaman berselancar internet yang kencang di jaringan 4G.
Namun sayangnya, gawai ini sudah tidak lagi tersedia versi baru sehingga pengguna harus puas dengan Vivo Y71 bekas. Meski harganya lebih murah, konsumen harus lebih teliti dengan kondisi perangkat sebelum memutuskan untuk membeli. Pastikan semua sektor masih dalam kondisi normal sebelum melakukan pembayaran.
Selain itu, sistem operasi yang dibawakan juga masih lawas sehingga kurang bisa mendukung berbagai aplikasi populer saat ini. Karena itu, gawai lebih cocok dijadikan ponsel kedua untuk sekadar berkomunikasi atau mencari hiburan ringan.